Thursday, February 16, 2012

Apel dan Kopi

Akhir-akhir ini istilah 'apel malang' dan 'apel washington' kerap terdengar, dan berkonotasi negatif: suap.

Hehe, jadi nyadar sebenarnya aku juga rempong banget dengan apel; khususnya ketika melakukan pemotretan produk MicaWork.
Disemua foto produk MicaWork selalu ada sebuah apel dan secangkir kopi. Dua benda ini sudah menjadi penanda mutlak.

Awalnya gak punya makna apa-apa, serta bukan kesengajaan, apalagi wangsit dari penunggu sungai desa sebelah :D
Kebetulan saja suatu hari ketika akan memotret tote-bag 'Keepr' (sub-brand MicaWork), aku menyeduh kopi dan mengambil apel dari kulkas untuk kudapan.
Dua benda itu ikut terpotret dan menurutku membuat foto kelihatan lebih menarik.
foto dengan apel dan kopi pertama

Sejak itu, aku selalu berusaha menyertakan apel dan kopi pada setiap pemotretan produk. Baik motret sendiri pake kamera "ikan asin" maupun pemotretan di studio foto profesional.
Aku selalu rewel menempatkan apel dan kopi agar terlihat jelas, namun tidak mengalahkan fokus produk yang di foto.



Beberapa teman mulai menyadari hal ini dan menanyakan maknanya.
Aku yang jadi bingung. 'apa ya maknanya?...gak ada cuy! cuma kebiasaan saja'
Tapi teman-teman memang usil dan kepo banget, 'kayaknya bukan kebiasaan kamu menempatkan sesuatu tanpa makna'

heizzz!! pada sok tahu semua....

Jadilah aku otak-atik; untuk menempelkan makna pada apel dan kopi, aku jawab: "kopi" itu mencitrakan semangat dan kerja keras, "apel" mencitrakan buah/hasil sebuah ketekunan.

hogya!! aku keren ya kalau urusan 'mengarang' hahaha...

Di rumah selalu tersedia apel. Tapi akhir-akhir ini aku gak pakai apel beneran, cuma replika yang aku beli di Bandung.

Anyhow, apel memang makanan sehat: berserat, indeks glycemic-nya rendah dan rasanya enak.

Saat pagi, hanya sarapan 1 apel dan secangkir kopi tanpa gula; aku bisa bertahan sampai jam 1300-1400.
Tapi kalau sarapan nasi; jam 1100 siang malah sudah kelaparan, lemas dan cranky. fiuuu...